ilustrasi salah satu album pance

Pance Pondang menemani kami dalam perjalanan menuju Kec Merakai Kab Sintang. Sebuah kecamatan yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Sementara Ford Ranger putih meliuk seksi dijalan berlumpur, kami terus membincangkan borneo impian. Tanpa aspal rusak, pendidikan dan kesehatan yang layak. Meski kenyataannya jauh panggang dari api. Satu per satu kami coba mengoreksi birokrat Kalbar. mulai dari pejabat yang menjebloskan partnernya ke sell, hingga birokrat yang menjemput warganya yang sembuh dari sakit jiwa. Sepanjang perjalanan aku serasa mengigau. Borneo dirampas oleh perkebunan dan hanya ditukar dengan satu peti beer. Tak ada lagi pantak, tak ada lagi pengayau. Samar-samar aku dengar tentang dongeng borneo yang kembali jatuh cinta menjadi satu. lau aku mulai mengantuk dan tertidur jauh menuju perbatasan negeri mimpi.